MIN 1 Jombang Bangun Kantin Sehat Pakai Konsep B2SA Bebas 5P

MIN 1 Jombang Bangun Kantin Sehat Pakai Konsep B2SA Bebas 5P

JOMBANG – MIN 1 Jombang di Desa/Kecamatan Jombang tahun ini bakal punya kantin sehat. Mengusung konsep B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman), bebas dari 5P (Pengawet, Penyedap, Pengenyal, Pewarna dan Pemutih) serta plastik.

Pembangunan kantin sehat secara resmi ditandai peletakan batu pertama oleh Kepala Kantor Kemenag Jombang, Dr Taufiqurrohman, Senin (8/8). Didampingi Kasi Penma, Arif Hidayatullah, Kepala MIN 1 Jombang, Luluk Wahyu Ningsih, jajaran guru beserta staf juga komite madrasah. Pembangunan dijadwalkan rampung sebelum akhir tahun.

’’Kita ingin memberi jajanan sehat ke anak, sehingga mereka terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Seperti diare, sakit perut dan sebagainya,’’ kata Kepala MIN 1 Jombang, Luluk Wahyu Ningsih kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Munculnya program itu setelah pihaknya melihat banyaknya sampah di lingkungan madrasah. Ketika musim hujan, menjadi salah satu penyebab genangan air. Saat musim kemarau, menjadi masalah di sekitar.

’’Akhirnya muncul gagasan mengawali dari hal terkecil. Alhamdulillah dapat dukungan dari teman-teman,” imbuhnya.
Sampah berasal dari kantin hingga pedagang yang berjualan secara bebas di lingkungan madrasah. Pihaknya berinisiatif mengatasi problem itu. ’’Salah satunya dengan cara merubah sistem kantin yang sudah berjalan,’’ ujarnya.

Kantin sehat mulai dibangun dengan konsep menerapkan program pemerintah. ’’Kantin sehat konsepnya B2SA dan bebas dari 5P plus plastik,” tuturnya.

Konsep tersebut merupakan masukan dari dinas yang selama ini bekerjasama dengan MIN 1 Jombang. ’’Porgram B2SA ini yang punya Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. Kami ingin jajanan yang disajikan kepada anak didik bebas dari pengawet, pemanis, pengenyal, penyedap, pemutih dan plastik. Ini bekerjasama dengan DLH juga,’’ lanjutnya.
Pihaknya memastikan, nantinya, jajanan yang disajikan di kantin benar-benar sehat. ’’Ini untuk memberi pelayanan optimial kepada peserta didik,’’ tegasnya. Dengan jajanan sehat, otomatis anak akan sehat, tidak gampang sakit. Sehingga prestasinya meningkat. ’’Kita ingin menumbuhkan budaya makan sehat dan buang sampah pada tempatnya,’’ tegasnya.

Ujungnya, bisa membentuk karakter anak. ’’Selain kantin sehat, gazebo yang sekarang tidak terpakai nanti kita jadikan panggung gembira anak. Wadah buat anak-anak menampilkan bakat dan kreativitasnya,’’ jelasnya. ’’Harapannya, ada juga pojok baca,’’ tambahnya.
Ini Lima Program Unggulan MIN 1 Jombang
MIN 1 Jombang tahun ini punya lima program unggulan. Religi, digitalisasi, literasi, adiwiyata dan ramah anah.

’’Untuk religi sudah berjalan dengan adanya program hafalan Quran metode Ummi. Sementara digitalisasi, literasi, adiwiyata dan ramah anak akan terus kita matangkan,’’ kata Kepala MIN 1 Jombang, Luluk Wahyu Ningsih, kepada Jawa Pos Radar Jombang, Selasa (9/8) kemarin.

Program digitalisasi konsepnya sudah direncanakan. Diperuntukan bagi siswa maupun guru, hingga staf dan karyawan. ’’Seperti pembayaran keuangan, kini sudah pakai semi aplikasi, termasuk PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Red). Administrasi sekarang juga menggunakan aplikasi,” imbuhnya.
Menurutnya, dampak Covid-19 juga turut dirasakan. Baik positif maupun negatif. Dari sisi pembelajaran misalnya, kala itu tidak dilakukan tatap muka. ’’Guru dan peserta didik sudah terbiasa e-learning. Maunya, ketika sudah normal, tidak pakai itu. Tapi, anak sudah mengenal teknologi, sehingga kita arahkan penggunaannya secara positif,” terangnya.
Dampak penggunaan gadget begitu luar biasa. ’’Sehingga tidak kita hilangkan, ada tatap muka juga daring,’’ sambungnya.
Saat ini, pembelajaran sudah 100 persen tatap muka. ’’Kita tidak meninggalkan e-learning. Misalnya, kita melatih anak ketika ujian, ada yang pakai paper dan CBT (Computer Based Test, Red). Sehingga ada kolaborasi dalam hal-hal tertentu,’’ tuturnya.

Siswa harus bisa menulis dengan tangannya sendiri. Di lain sisi, siswa juga harus mengenal teknologi. ’’Ini menyambung dengan program kedua, yakni literasi,’’ bebernya.

Untuk program literasi, sudah ada rencana kedepan. Sarana pendukungnya sudah ada. Perpustakaan MIN 1 Jombang sudah memenuhi persyaratan perpustakaan nasional (Perpusnas). ’’Perpustakaan kita sudah terakreditasi relaksasi dari Perpusnas. Ada masukan yang harus kita lakukan untuk penataan perpustakaan kedepannya,’’ terangnya.
Program adiwiyata dan ramah juga terus dimatangkan. Untuk adiwiyata, menyambung pembangunan kantin sehat. Sementara ramah anak banyak ketentuannya. Ini akan dipenuhi secara bertahap. ’’Misalnya untuk bangku, harapannya bisa melindungi anak. Bagian pojoknya tidak lancip, karena bisa membahayakan peserta didik,’’ urainya. (fid/jif/riz)